Pages

Legalitas LDII

LDII berdiri Akte No. 21/27/7/1972
Putusan MA RI no.390/Pid.B/2008/Pn.TPI tentang 5 (lima) buah buku yang menjelekkan LDII harus dimusnahkan dan dilarang beredar, barang siapa yang masih menggunakan dan mengedarkan serta menyimpan dapat dikategorikan melanggar hukum


LDII Bukan Aliran Sesat

 Tuduhan Salah Alamat Tentang Aliran Sesat Sering Dialamatkan Kepada LDII
Begitulah kalau kita searching di mbah gugel baik di google.com ataupun di google.co.id , kalau kita ketikkan kata “LDII” masih ada segelintir orang di dunia online yang bernafsu dan niat banget mengatakan LDII Sesat, kesesatan LDII,  LDII aliran Sesat, dsb.
ldii bukan aliran sesatMungkin ada yang bertanya, mengapa LDII yang jelas-jelas berpedoman kepada AlQuran dan AlHadits sering dikait-kaitkan dengan fitnah & tuduhan keji sebagai aliran sesat? Mengapa pula LDII juga terus bertabayyun membantah dituduh sebagai aliran sesat dan menyesatkan. Berikut sebagai bahan renungan para pembaca yang budiman bahwa kalimat “kesesatan LDII” adalah dusta belaka dan tentunya penjelasan berikut bukan berarti merasa pol sendiri atau merasa paling benar sendiri, ini hanya tabayyun :
1. LDII mengimani RUKUN IMAN yang enam (6) perkara yaitu:

(1) Beriman kepada ALLAH SWT    
(2) Beriman kepada Malaikat-malaikat   
(3) Beriman kepada Kitab-kitab
(4) Beriman kepada Rasul-rasul       
(5) Beriman kepada Hari Kiamat             
(6) Beriman kepada Qada dan Qadar

LDII Bersaksi sepenuh hati, jiwa dan raga bahwa tiada tuhan selain Alloh SWT, bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan dan Rasul Alloh terakhir yang diutus di muka bumi ini (LDII mengimani pula Rasul-rasul lain sebelum Nabi Muhammad SAW), juga mengimani/mempercayai Malaikat-malaikatnya Alloh,  mengimani akan terjadinya hari akhir/hari pembalasan/hari kiamat, mengimani Qada dan Qadar yang telah Allah tulis di louhil mahfudz, serta mengimani Kitab Alloh (LDII hanya berpedoman kepada Kitabillah Al-Quranul Karim dan Sunnah Rasulullah SAW dalam Al-Hadits).
Sekarang kita tengok pedoman dan praktek ibadahnya warga LDII, mereka hanya berpedoman pada Kitab Suci AlQuran dan sunnah Rasulullah SAW (sabda/ucapan, kelakuan & cerita Rasulullah SAW) dalam Al-Hadits,  and then warga LDII berusaha konsekwen memahami, mendalami dan mempraktekkan terhadap apa yang dipelajarinya. Lha kemudian dikatakan sesat. Janten nu kumaha atuh nu teu sesat teh, kalau yang sudah mempercayai rukun iman dan sudah berpedoman pada Al-Quran dan Al-Hadits, di anggap sesat?? atuh bade nu kumaha deui?? Padahal Rasulullah SAW menjamin barangsiapa yang berpegang teguh kepada AlQuran dan Assunnah peninggalan beliau, maka dia dijamin tidak akan sesat. Sabda Rasulullah SAW : “Taroktu fiikum amroini, lan tadhillu maa tamassaktum bihima, kitabillah wasunnati nabiyyihi SAW”artinya : telah kutinggalkan dua perkara, selama kalian pegang teguh keduanya maka kalian tidak akan sesat selama-lamanya. Dua perkara tersebut yaitu Kitabillah (AlQuranul Karim) dan Sunnah Nabi (AlHadits).
Jangan karena masalah ada perbedaan dalam praktek ibadah/furuiyyah, kemudian di cap sesat! Mungkin saja perbedaan tersebut karena ketidaktahuan saja, sebagai contoh : bukankah praktek takbiratul ihram itu banyak macamnya, namun sebenarnya semuanya dicontohkan oleh Rasulullah SAW : ada “Allohuakbar kabiiro..dst, Inni Wajjahtu wajhiya lilladzi fathorossamaawaati wal ardli..dst, Allohumma ba’id baini…dst, juga praktek mengangkat kedua tangan dicontohkan Rasulullah SAW ada yang lurus pundak ada yang lurus dua telinga.. jadi mungkin karena ketidaktahuan saja (ada yang sudah mengkajinya, ada yang belum kesampaian ilmunya) sehingga ada perbedaan. Contoh juga mengenai bab bacaan Quran : ada bacaan hafs, ada bacaan Warosy, ada bacaan Ibnu katsir, dsb (ada 21 jenis cara membaca AlQuran), semuanya ok dibenarkan oleh Rasulullah. Masih ingat khan saat Pak umar Bin khotob mengadukan salah satu sahabat Rasul yang kedapatan cara membaca yang tidak umum yang biasanya dibaca orang-orang. Saat dihadapkan di depan Rasulullah dan masing-masing disuruh baca, akhirnya dihukumi oleh Rasulullah keduanya bacaannya benar karena memang ada 21 jenis bacaan cara membaca AlQuran. Bagi yang belum tahu, yaa merasa aneh, asing.
2. LDII melaksanakan/mempraktekkan RUKUN ISLAM yang lima (5) perkara yaitu : Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa dan Menunaikan Haji bagi yang Mampu.

Coba perhatikan dan lihat bukankah syahadatnya LDII sama dengan kaum Muslim pada umumnya “Asyhadu alla ilaaha illalloh wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu warosuluh”. Shalatnya warga LDII menghadap ke qiblat, Zakatnya sama sesuai aturan Quran-Hadits, Puasanya sama baik puasa wajib di bulan ramadhan maupun puasa sunnah (puasa senin-kamis, puasa Nabi Dawud, dll), ibadah hajinya ke Baitullah..lha apanya yang aneh dengan LDII ya sehingga dikatakan aliran sesat??
3. Niat warga LDII semata-mata Karena-Alloh (Ingin Masuk Surga, Selamat/terhindar dari Neraka Alloh) dan Semata-mata urusan Ibadah kepada Alloh SWT.

Tidak ada niat-niat lain selain ingin mendapat Ridho Alloh, pertolongan Alloh dan dimasukkan Surga Alloh. Tidak ada niat politik, ekonomi, sosbud, hankam dll apalagi niat makar terhadap negara/mendirikan negara Islam, dsb. baca juga tulisan berikut di : http://www.jabar.ldii.or.id/niat-karena-alloh/
4. Warga LDII selalu dinasehati agar berbudi luhur baik sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat, berbangsa dan bernegara serta Menjunjung Tinggi Ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Wathoniyah, Ukhuwah Basyariyah. 

Nah ini yang selalu diamanatkan kepada segenap warga LDII, namun mengingat padatnya kegiatan warga LDII sehingga kadang-kadang lupa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar sehingga sering terjadi kecemburuan sosial dan friksi/gesekan  dengan masyarakat sekitar misal karena masalah parkir, masyarakat ada yang terusik dsb. Untuk hal ini, kami terus memberikan pembinaan kepada warga LDII agar berbuat baik, sopan santun, unggah ungguh, papan-empan-adepan. Mohon pembaca berkenan membaca tulisan : http://www.jabar.ldii.or.id/ldii-kembangkan-5-syarat-kerukunan/ dan http://www.jabar.ldii.or.id/gerakan-moral-6-thabiat-luhur-ldiirukun-kompak-kerjasama-yang-baik-jujur-amanah-hemat/
Warga LDII juga senantiasa diberi pengarahan dan pembinaan agar bisa saling tasamuh (menghormati) baik antar maupun inter umat beragama. Bila LDII ditanya tentang praktek melafalkan niat dalam sholat, kami memang tidak mengamalkannya, tapi kami menghargai dan menghormati bagi yang mengamalkannya. Jadi tidak benar LDII mengajarkan untuk mengkafir-kafirkan orang lain yang bukan golongannya. Namun, namanya orang banyak kadang terjadi perbedaan pemahaman. Nah, untuk orang tersebut mari kita bina sama-sama. Mengkafir-kafirkan dan menajiskan orang lain yang bukan golongannya seperti yang diisyukan kepada LDII, itu bukanlah doktrin LDII.
5. LDII sudah diuji dan LULUS! Ibarat emas, LDII sudah ditest/ “di leler“,  bolak-balik diterpa ujian baik berupa cercaan, fitnahan, gunjingan, dll dan Alhamdulillah berkat nashrumminalloh (pertolongan Alloh) sampai detik ini berjalan lancar, makin berkembang, berbuah dan berbarokah, insyaAllah ila qurbi yaumil qiyamah.
Sehingga muncul jargon : ” Ribuan Rintangan, Jutaan Pertolongan, Milyaran Keberhasilan, Surga Menunggu”.
Mohon jargon di atas jangan di salah tafsirkan. Bukan merasa pol dan benar sendiri. Hanya penyemangat saja dan bukankah kita dalam ibadah harus YAKIN apa yang kita kerjakan sudah sesuai rule (aturan) yang digariskan Alloh & Rasul.  Kalau ibadah nggak yakin khan jadi ngambang dan tidak semangat ! 
Akhirnya, Lha kemudian kenapa LDII terus difitnah sesat, dirintangi, digegeri dsb. Sebenarnya sederhana saja, MEMANG SUDAH DALILNYA! Mari kita khidmati ucapan Bukhaira Sang Ulama Yahudi-Nasrani : ” Lam ya’thi rojulun qottu bimitslima ji’ta illa uudiya” Tidak datang dikalangan kalian seorang laki-laki yang membawa (risalah kebenaran) seperti yang dibawa oleh engkau (Nabi Muhammad) kecuali akan digegeri/dirintangi.
Dalam Surah AlBaqarah : “Am hasibtum antadkhulul jannah walamma ya’tikum matsalulladziina min qablikum, mattsathumul ba’tsa, wadhorro, wajulzilu, hatta yaquulaarasuulu wallaziina aamanu ma’ahu : ‘mataa nashrulloh’, alaa inna nashrolloohi qoriibb”
artinya: “janganlah kalian menyangka/mengira akan masuk surga, bilamana belum merasakan cobaan orang-orang sebelum kalian, yaitu mereka tertimpa bahaya, kemelaratan (kekurangan diri dan harta) dan digonjang-ganjingkan (digegeri, dimusuhi, difinah, dirintangi), sampai-sampai saking beratnya cobaan maka Rasul dan orang-orang beriman yang besertanya sambat “kapankah pertolongan Alloh akan datang”?. Alloh menjawab : ingatlah bahwa pertolongan Alloh itu dekat.
InsyaAllah saat ini sudah banyak pembaca yang cerdas dan tidak mudah termakan isyu menyesatkan yang dihembuskan dari orang-orang yang tidak memiliki wawasan kebangsaan dan ingin memecah belah umat Islam merobek ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariyah (kerukunan/persaudaraan sebagai sesama muslim, sebagai sesama anak bangsa dan sebagai sesama umat manusia.