“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (Al-Ahzab: 70)
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhori hadits no. 6089 dan Muslim hadits no. 46 dari Abu Huroiroh)
Berbahayanya lisan, hingga Allah dan Rosul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya.
Dua orang yang berteman penuh keakraban bisa dipisahkan dengan lisan. Seorang bapak dan anak yang saling menyayangi dan menghormati pun bisa dipisahkan karena lisan. Suami istri yang saling mencintai dan saling menyayangi bisa dipisahkan dengan cepat karena lisan. Bahkan darah seorang muslim dan mukmin yang suci serta bertauhid dapat tertumpah karena lisan. Sungguh betapa besar bahaya lisan.
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam.” (Shohih, Bukhori no. 6092)
Rosulullah Shollallohu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba apabila berbicara dengan satu kalimat yang tidak benar (baik atau buruk), hal itu menggelincirkan dia ke dalam neraka yang lebih jauh antara timur dan barat.” (Shohih, Bukhori no. 6091 dan Muslim no. 6988 dari Abu Huroiroh. )
Al-Imam An-Nawawi mengatakan: “Hadits ini (yakni hadits Abu Huroiroh yang dikeluarkan oleh Bukhori dan Muslim) teramat jelas menerangkan bahwa sepantasnya bagi seseorang untuk tidak berbicara kecuali dengan pembicaraaan yang baik, yaitu pembicaraan yang sudah jelas maslahatnya dan kapan saja dia ragu terhadap maslahatnya, janganlah dia berbicara.”
Al-Imam Asy-Syafi’i mengatakan: “Apabila dia ingin berbicara hendaklah berpikir dulu. Bila jelas maslahatnya maka berbicaralah, dan jika dia ragu maka janganlah dia berbicara hingga nampak maslahatnya.”
KEUTAMAAN MENJAGA LISAN:
1) menjaga lisan dapat memberikan kebaikan bagi seseorang.
Abu Ad-Darda’ : “Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali salah satu dari dua orang yaitu orang yang diam namun berpikir atau orang yang berbicara dengan ilmu.”
2) menjaga lisan dapat menghindarkan seseorang dari KERAS HATI.
Al-Fudhail : “Dua perkara yang akan bisa mengeraskan hati seseorang adalah banyak berbicara dan banyak makan.”
3) menjaga lisan termasuk ibadah bagi seseorang.
Sufyan Ats-Tsauri : “Awal ibadah adalah diam, kemudian menuntut ilmu, kemudian mengamalkannya, kemudian menghafalnya lantas menyebarkannya.”
4) menjaga lisan dapat menyelamatkan seseorang dari bahaya.
Anas bin Malik : “Segala sesuatu akan bermanfaat dengan kadar lebihnya, kecuali perkataan. Sesungguhnya berlebihnya perkataan akan membahayakan.”
BUAH MENJAGA LISAN:
Menjaga lisan jelas akan memberikan banyak manfaat. Di antaranya:
1. Akan mendapat keutamaan dalam melaksanakan perintah Allah dan Rosul-Nya. Abu Huroiroh. meriwayatkan bahwa Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (Shohih, HR. Bukhori no. 6090 dan Muslim no. 48)
2. Akan menjadi orang yang memiliki kedudukan dalam agamanya. Dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wassalam ketika ditanya tentang orang yang paling utama dari orang-orang Islam, beliau menjawab:
“(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat dari kejahatan tangan dan lisannya.” (Shohih, HR. Bukhori no. 11 dan Muslim no. 42)
3. Mendapat jaminan dari Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wassalam untuk masuk ke surga.
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wassalam bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’d :
“Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).” (HR. Bukhori no. 6088)
Dalam riwayat Imam At-Tirmidzi no. 2411 dan Ibnu Hibban no. 2546, dari shohabat Abu Huroiroh, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Barangsiapa yang dijaga oleh Allah dari kejahatan apa yang ada di antara dua rahangnya dan kejahatan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka dia akan masuk surga.”
4. Allah akan mengangkat derajat-Nya dan memberikan ridho-Nya kepadanya.
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wassalam bersabda dalam hadits dari Abu Huroiroh:
“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa yang diridhoi Allah yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah mengangkat derajatnya karenanya.” (HR. Bukhori no. 6092)
Dalam riwayat Malik, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad dari shohabat Bilal bin Al-Harits Al-Muzani bahwa Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang diridhoi oleh Allah dan dia tidak menyangka akan sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridhoan baginya pada hari dia berjumpa dengan Allah.”
0 comments:
Post a Comment