Pages

Pengaruh Syaitan dan Malaikat Bagi Anak Cucu Nabi Adam

Rasulullah SAW bersabda, “Syaitan dan malaikat mempengaruhi Anak cucu nabi Adam.Rayuan atau pengaruh syaitan terhadap manusia ialah agar anak cucu Adam selalu berbuat jelek dan mendustakan kebenaran. Sedangkan pengaruh malaikat yaitu agar hamba Allah melakukan kebaikan dan mempercayai kebenaran. Barangsiapa menjumpai (bisikan baik), hendaklah 
1), tahu bahwa kebenaran itu asalnya dari Allah, 
2), memuji dan minta pertolongan Allah. Barangsiapa menjumpai lainnya, hendaklah berlidung pada Allah dari Syaitan yang dirajam.”
Lalu Rosulalloh membaca, “{الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ () يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ ()} [البقرة: 268، 269].” [1]
Artinya:
Syaitan menjanjikan kefakiran pada kalian! Dan perintah agar kalian berbuat keji. Sedangkan Allah menjanjikan Ampunan dan Keutamaan dariNya. Allah Maha Luas Maha Alim. (268)
Dia memberikan Hikmah pada orang yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi Hikmah, maka sungguh telah diberi kebaikan sangat banyak. Dan tidak mengambil peringatan kecuali kaum yang mempunyai akal bersih. (269)
Kesimpulan: Orang menjadi gila karena banyak mendengarkan bisikan syaitan. Sehingga jauh dari hikmah. Orang menjadi hebat atau hakiim (bahasa Arab), karena melakukan (hikmah) bisikan malaikat.
[1] سنن الترمذي (5/ 219)
2988 - حَدَّثَنَا هَنَّادٌ قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الأَحْوَصِ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ مُرَّةَ الهَمْدَانِيِّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ لِلشَّيْطَانِ لَمَّةً بِابْنِ آدَمَ وَلِلْمَلَكِ لَمَّةً فَأَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ فَإِيعَادٌ بِالشَّرِّ وَتَكْذِيبٌ بِالحَقِّ، وَأَمَّا لَمَّةُ المَلَكِ فَإِيعَادٌ بِالخَيْرِ وَتَصْدِيقٌ بِالحَقِّ، فَمَنْ وَجَدَ ذَلِكَ فَلْيَعْلَمْ أَنَّهُ مِنَ اللَّهِ فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ الأُخْرَى فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ» ، ثُمَّ قَرَأَ {الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالفَحْشَاءِ} [البقرة: 268] الآيَةَ: «هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَهُوَ حَدِيثُ أَبِي الأَحْوَصِ لَا نَعْرِفُهُ مَرْفُوعًا إِلَّا مِنْ حَدِيثِ أَبِي الأَحْوَصِ»
__________
[حكم الألباني] : ضعيف.
Sumber:https://www.facebook.com/hshobirun.ahkam?fref=ts

0 comments:

Post a Comment