Permulaan Kenabian Dan Turunnya Wahyu Di Gua Hiro'

Alloh Subhanahu wa Ta'ala telah memperlihatkan beberapa keajaiban kepada Beliau Nabi Sholallahu 'Alaihi Wassalam sebagai tanda-tanda kenabian sebelum menurunkan wahyu dan mengangkatnya sebagai seorang nabi dan utusan Alloh.

Diterangkan dalam shahih Muslim dari shahabat Jabir bin Samurah, dia berkata : Rosulullah SAW bersabda : "Sungguh aku mengenali sebongkah batu di kawasan Mekkah yang telah mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus sebagai utusan Alloh, sampai sekarang aku mengenalinya".

Rasulallah SAW

Muhammad bin Ishaq juga meriwayatkan dari sebagian ahli ilmu, bahwa ketika Allah menghendaki memuliakan Beliau Rosulalloh SAW  dan memulainya dengan tanda-tanda kenabian maka setiap Beliau keluar untuk buang hajat dan menjauhi perumahan menuju bukit-bukit Mekkah atau lembah-lembahnya, di sepanjang jalan yang dilewati Beliau SAW mendengar bebatuan dan pepohonan mengucapkan salam, "Assalamualaika yaa Rasulallah." Untuk meyakinkan siapakah yang mengucapkan salam, Beliau menoleh ke kanan, ke kiri dan ke belakang, akan tetapi tidak melihat sesuatu kecuali pepohonan dan bebatuan. Begitulah hari-hari beliau selalu melihat dan mendengar  sesuatu yang dikehendaki oleh Allah berupa tanda-tanda kenabian.

Tidak lama kemudian Beliau Rasulallah SAW diberi kesenangan menyendiri dan menjauhi kaumnya karena kesesatan mereka menyembah dan sujud kepada patung-patung berhala. Beliau menyendiri di gua Hiro'  di atas Jabal Nur, sebuah gunung di dataran tinggi Mekkah kurang lebih tiga mil dari Mekkah. Dalam setiap tahunnya Beliau Shalallahu 'Alaihi Wassalam menyendiri di sana selama satu bulan, untuk beribadah dan merenungkan kejadian alam serta penciptanya. Hal ini termasuk salah satu jenis ibadah orang Quraisy di masa jahiliyah.  Ada yang menerangkan bahwa menyendiri untuk beribadah tersebut termasuk peninggalan syari'at Nabi Ibrahim 'Alaihi Salam. Menjelang turunnya wahyu, kesenangan menyendiri di gua Hiro' semakin menguat dan sering dilakukan, beliau bertempat dan beribadah di sana sampai pembekalannya habis, kemudian pulang untuk mengambil pembekalan dan kembali melanjutkan di gua Hiro'.

Dalam shahih Al Bukhori diriwayatkan dari Aisyah radiallahu 'anha, dia berkata : Permulaan wahyu yang diturnkan kepada Rasulallah SAW berupa mimpi yang benar dan beliau tidak melihat mimpi dalam tidur kecuali datangnya seperti terangnya fajar subuh, dan beliau disenangkan untuk mengasingkan diri, maka beliau menyendiri di gua Hira' beribadah di dalamnya sampai beberapa malam yang dapat dihitung sebelum beliau kehabisan bekal dan kembali kepada keluarganya. Beliau kembali ke Khatijah untuk mengambil bekal seperti sebelumnya, sampai akhirnya kebenaran datang pada Beliau ketika berada di gua Hira'.Malaikat Jibril datang pada beliau dan berkata, "Bacalah !", beliau menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Beliau bersabda : Lalu Malaikat Jibril mendekapku dengan kuat sampai aku merasa payah/berat kemudian dia melepaskanku, dan terus begitu sampai diulangi tiga kali, seraya berkata :

قْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ١

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ٢

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ ٣

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ٤

4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (tulis baca),

عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ٥

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.